"Stadion ini sering menjadi venue pertandingan internasional seperti AFC Cup maupun Liga Champions Asia (LCA), bahkan menjadi `home base` dua klub profesional, yakni Persema dan Arema LPI. Tapi, kondisi stadionnya justru tidak berstandar AFC," tegas Fransisca di Malang, Sabtu.
Oleh karena itu, kata politisi dari Partai Demokrat tersebut, komisinya akan memperjuangkan pengajuan anggaran sebesar Rp5,5 miliar dalam APBD 2013 untuk memperbaiki sejumlah fasilitas agar bisa berstandar AFC.
Anggaran sebesar Rp5,5 miliar itu, katanya, di antaranya untuk mengganti tiga tiang lampu stadion karena satu tiang lagi sudah diperbaiki pada tahun ini dengan dana sekitar Rp1,5 miliar.
Ia berharap, perbaikan tiang dan lampu stadion sudah tuntas tahun depan karena awal tahun depan sudah mulai dilakukan tender. "Perbaikan dan pengadaan lampu pasti dilakukan oleh pihak ketiga, sehingga harus melalui tender," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Malang Hadi Santoso mengatakan, belum standarnya lampu stadion sesuai ketentuan AFC tersebut dikarenakan satu tiang lampu hanya ada 20 lampu, padahal idealnya antara 30-32 lampu.
Untuk kapasitas kekuatannya, kata Hadi Santoso yang akrab dipanggil Soni itu, saat ini masih berkekuatan 500 lux atau sesuai standar lokal saja, padahal penerangan pertandingan untuk standar internasional minimal 1.200 lux.
"Nyala lampu itu nantinya akan kita buat secara otomatis sesuai skala pertandingannya. Misalnya, pertandingan lokal ya kita gunakan 500 lux, untuk latihan saja 100 lux, pertandingan amatir 200 lux, dan internasional 1.200 lux," tegasnya.
Menyinggung keberadaan lampu lama setelah ada penggantian lampu di Stadion Gajayana, Soni mengatakan, akan digunakan penerangan di lapangan olahraga lainnya, seperti di lapangan sepak bola Blimbing, lapangan tenis serta Velodrome.
"Kita akan manfaatkan secara maksimal lampu lama ini, apalagi cabang olahraga di Kota Malang kan cukup banyak yang emmerlukan fasilitas memadai," tandasnya.(ant)
0 comments:
Post a Comment